“Sistem
Bilangan”
Halo
Readers. Jadi, saya akan membahas materi pertama tentang Sistem Bilangan. Apa
sih Sistem Bilangan itu ? So, mari kita bahas..
1.
Sistem Bilangan
Jadi, Sistem Bilangan adalah suatu
cara untuk menuliskan atau mewakilkan suatu bilangan. Nah, pada sistem bilangan ini menggunakan suatu bilangan dasar atau basis tertentu. Dan, yang paling
sering atau paling banyak digunakan adalah sistem bilangan desimal.
2. Jenis-jenis Sistem Bilangan
Nah,
untuk jenis-jenis sistem bilangan sendiri yang paling umum ada 4 yaitu :
a.
Sistem Bilangan Desimal
Seperti yang sudah kita bahas diatas,
sistem bilangan yang paling sering atau yang paling banyak digunakan yaitu
sistem bilangan desimal. Dari yang saya ketahui karena manusia memiliki 10
jari. Sistem bilangan biner adalah sistem bilangan yang menggunakan basis 10
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 atau memiliki 10 radix. Nah, radix adalah
banyaknya digit atau suku angka yang digunakan dalam sistem bilangan.
Contoh penulisannya :
-
17 = 17₁₀
Digit
(dari kanan)
|
Position Value
|
1
|
10⁰ = 1
|
2
|
10¹ = 10
|
3
|
10² = 100
|
4
|
10³ = 1 000
|
5
|
10⁴ = 10000
|
- 118 = (10² ˣ 1) + (10¹ ˣ 1) + (10⁰ ˣ 8)
b.
Sistem Bilangan Biner
Sistem
bilangan biner adalah sistem bilangan berbasis 2. Sistem bilangan ini hanya
menggunakan 2 simbol yaitu 1 dan 0.
Contoh
penulisannya :
-
1001
Digit
(dari kanan)
|
Position Value
|
1
|
2⁰ = 1
|
2
|
2¹ = 2
|
3
|
2² = 4
|
4
|
2³ = 6
|
5
|
2⁴ = 8
|
1001₂ = (1 ˣ 8) + (0 ˣ 4) + (0 ˣ 2) + (1 ˣ 1)
c.
Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal adalah sistem
bilangan yang berbasis 8 yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Contoh penulisannya :
-
1032
Digit
(dari kanan)
|
Position Value
|
1
|
8⁰ = 1
|
2
|
8¹ = 8
|
3
|
8² = 64
|
4
|
8³ = 512
|
5
|
8⁴ = 4096
|
1032₈
= (1 ˣ 512) + (0 ˣ 64) + (3 ˣ 8) + (2 ˣ 1)
d.
Sistem BIlangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal adalah sistem
bilangan yang berbasis 16. Sistem bilangan ini meliputi 16 simbol yaitu 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15).
Contoh
Penulisannya :
-
E4AD
Digit
(dari kanan)
|
Position Value
|
1
|
16⁰ = 1
|
2
|
16¹ = 16
|
3
|
16² = 256
|
4
|
16³ = 4096
|
5
|
16⁴ = 65536
|
E4AD₁₆
= (14 ˣ 4096) + (4 ˣ 256) + (10 ˣ 16) + (13 ˣ 1)
Beberapa contoh pengkonversian Bilangan
a.
Desimal
-
Konversi bilangan dari desimal ke
biner adalah mengkonversikan bilangan dengan cara membagi
bilangan desimal dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya. Contohnya
47(10)= ….?
47 : 2 = 23, sisa 1
23 : 2 = 11, sisa 1
11 : 2 = 5, sisa 1
5 : 2 = 2, sisa 1
2 : 2 = 1, sisa 0
1
Maka,
hasil konversi bilangan desimal ke biner 47(10) adalah 101111₂. Penulisannya
dimulai dari bawah ke atas.
-
Konversi bilangan dari desimal ke
Oktal adalah mengkonversikan
bilangan dengan membagi bilangan desimal dengan angka 8 dan tulis
sisanya mulai dari bawah ke atas. Contohnya :
64 : 8 = 8,
sisa 0
8 : 8 = 1,
sisa 0
1 : 8 = 0,
sisa 1
Maka
hasil konversi bilangan desimal ke oktal 64 adalah 100₈
-
Konversi bilangan dari desimal ke
heksadesimal adalah mengkonversikan bilangan dengan mengubah bilangan desimal menjadi heksadesimal yaitu
dengan membagi bilangan desimal dengan angka 16 dan tulis sisanya mulai dari
bawah ke atas. Contohnya :
272 : 16 = 17, sisa 0
17 : 16 = 1, sisa 1
1 : 16 = 0, sisa 1
Maka
hasil konversi bilangan desimal ke heksadesimal 272 adalah 110₁₆
b.
Biner
-
Konversi
bilangan dari biner ke desimal, contohnya :
10111₂ = (1 × 2⁴) + (0 × 2³) + (1 ×
2²) + (1 × 2¹) + (1 × 2⁰)
10111₂ = 16 + 0 + 4 + 2 + 1
10111₂ = 23
"Sistem Bilangan kalkulus"
-
Bilangan rasional adalah sistem bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan a/b dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0.
Misalnya: 0; 23; 1,25; dan lain-lain. -
Bilangan irasional adalah sistem bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan a/b namun dapat ditulis dalam bentuk desimal
Nah, bilangan real juga punya sifat-sifat yaitu :
Sifat Penambahan Perkalian Tertutup a + b = adalah bilangan real a × b = adalah bilangan real Asosiatif a + (b + c) = (a + b) + c a × (b × c) = (a × b) × c Komutatif a + b = b + a a × b = b × a Mempunyai unsur identitas a + 0 = a a × 1 = a Setiap bilangan punya invers a + (−a) = 0 a × (1/a) = 1, dengan a ≠ 0 Distributif a × (b + c) = (a × b) + (a × c) Tidak ada pembagi nol – jika a × b = 0, maka a = 0 atau b = 0 (atau keduanya)
3. Sistem bilangan asli yaitu himpunan bilangan yang positif yang bukan nol. Contohnya {1,2,3,4,5,6,7,8,9,...}
4. Sistem bilangan bulat yaitu bilangan yang terdiri dari bilangan asli, bilangan nol dan bilangan negatif. Contohnya {...,-2,-1,0,1,2,...}
5. Sistem bilangan cacah yaitu bilangan asli dan nol. Contohnya {0,1,2,3,4,5,6,7,8,...}
Nah, itu dia pembahasan tentang sistem bilangan. Mohon maaf yah atas segala kekurangan pada pembahasan kali ini karena saya juga masih terus belajar tentang sistem bilangan ini. Semoga aja bisa membantu readers. Sampai bertemu di pembahasan selanjutnya 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar